Bacajuga: Tafsir Surah an Nazi'at Ayat 31-42. Lebih khusus Tafsir Surah an-Nazi'at Ayat 43-46 ini membicarakan mengenai pertanyaan yang diajukan kepada Nabi Muhammad saw. Adapun pertanyaannya terkait dengan kapan kiamat itu akan tiba. Namun Allah swt tidak memerintah Nabi untuk memberitahu waktu pasti terjadinya hari kiamat. Namuntidak akan ada yang mampu karena lafalnya dari Allah ﷻ. Al-Qur'an turun dalam bahasa arab dengan balaghah yang sangat tinggi sehingga orang-orang musyrikin arab tidak akan mampu mendatangkan seperti Al Qur'an sehebat apapun mereka. Andai ternyata lafal Al-Quran bukan dari Allah, niscaya Al-Qur'an bukanlah mukjizat. AnNaziat. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِیْمِ وَ النّٰزِعٰتِ غَرْقًاۙ (۱) وَّ النّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙ (۲) وَّ السّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙ (۳) فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙ (۴) فَالْمُدَبِّرٰتِ اَمْرًاۘ (۵ Padaartikel sebelumnya telah membicarakan terkait dengan hamparan bumi dan ketersediaan makanan bagi makhlukNya, Tafsir Surah an Nazi'at Ayat 31-42 ini berbicara mengenai pancaran sumber-sumber air dari bumi dan juga gunung-gunung yang dipancang agar bumi menjadi stabil dan tidak goyah. Kandungan Surah An-Naziat Ayat 1-14 ini, sebelum membahas kandungan ayat ini, terlebih dahulu kita mengetahui isi surah. Ayat-ayat pembukaan Surah An-Naziat berisikan sumpah Allah Swt. bahwa hari kebangkitan mungkin, tidak mustahil, terjadi. Ayat-ayat selanjutnya menuturkan kisah Mûsâ a. s. bersama Fir'aun dengan tujuan menghibur hati Nabi Muhammad saw. Me0O5x. The Tafsir of Surat An-Nazi`at Chapter - 79 Which was revealed in Makkahبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ In the Name of Allah, the Most Gracious, the Most by Five Characteristics that the Day of Judgement will occurIbn Mas`ud, Ibn `Abbas, Masruq, Sa`id bin Jubayr, Abu Salih, Abu Ad-Duha and As-Suddi all said,وَالنَّـزِعَـتِ غَرْقاً By those who pull out, drowning. "These are the angels who remove the souls from the Children of Adam." Among them are those whose souls are removed by the angels with difficulty, as if he is being drowned during its removal. There are those people whose souls the angels remove with ease, as if they were unraveling him his soul from him due to their briskness. This is the meaning of Allah's statement,وَالنَّـشِطَـتِ نَشْطاً By those who free briskly. This has been mentioned by Ibn `Abbas. In reference to Allah's statement,وَالسَّـبِحَـتِ سَبْحاً And by the swimmers, swimming. Ibn Mas`ud said, "They are the angels." Similar statements have been reported from `Ali, Mujahid, Sa`id bin Jubayr, and Abu Salih. Concerning Allah's statement,فَالسَّـبِقَـتِ سَبْقاً And by the racers, racing. It has been narrated from `Ali, Masruq, Mujahid, Abu Salih, and Al-Hasan Al-Basri that this means the angels. Then Allah says,فَالْمُدَبِّرَتِ أَمْراً And by those who arrange affairs. `Ali, Mujahid, `Ata', Abu Salih, Al-Hasan, Qatadah, Ar-Rabi` bin Anas, and As-Suddi all said, "They are the angels." Al-Hasan added, "They control the affairs from the heaven to the earth, meaning by the command of their Lord, the Mighty and Majestic."The Description of the Day of Judgement, the People, and what They will sayThen Allah says,يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ - تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ On the Day the Rajifah shakes, followed by the Radifah. Ibn `Abbas said, "These are the two blasts of the Trumpet - the first and the second." Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, Ad-Dahhak and others have made similar statements. It has been reported from Mujahid that he said, "In reference to the first, it is the statement of Allah,يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ On the Day the Rajifah shakes, This is similar to Allah's statement,يَوْمَ تَرْجُفُ الاٌّرْضُ وَالْجِبَالُOn the Day the earth and the mountains shake. 7314 The second is Ar-Radifah, and it is like the Allah's statement,وَحُمِلَتِ الاٌّرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَحِدَةً And the earth and mountains shall be removed from their places, and crushed with a single crushing. 6914" Concerning Allah's statement,قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ Hearts that Day will tremble. Ibn `Abbas said, "This means afraid." Mujahid and Qatadah also said خَـشِعَةٌ Their vision humiliated. meaning, the eyes of the people. It means that the eyes will be lowly and disgraced from what they will witness of terrors. Allah then says,يَقُولُونَ أَءِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِى الْحَـفِرَةِ They say "Shall we indeed be brought back from Al-Hafirah" meaning, the idolators of the Quraysh and whoever rejects the Hereafter as they did. They consider the occurrence of the resurrection after being placed in Al-Hafirah - which are the graves - as something farfetched. This has been said by Mujahid. They feel that this is something impossible after the destruction of their physical bodies and the disintegration of their bones and their decaying. Thus, Allah says,أَءِذَا كُنَّا عِظَـماً نَّخِرَةً Even after we are bones Nakhirah It has also been recited نَاخِرَةً Nakhirah Ibn `Abbas, Mujahid and Qatadah, all said, "This means decayed." Ibn `Abbas said, "It is the bone when it has decayed and air enters into it." Concerning their saying,تِلْكَ إِذاً كَرَّةٌ خَـسِرَةٌIt would in that case be a return with loss. 7912 Muhammad bin Ka`b said that the Quraysh said, "If Allah brings us back to life after we die, then surely we will be losers." Allah then says,فَإِنَّمَا هِىَ زَجْرَةٌ وَحِدَةٌ - فَإِذَا هُم بِالسَّاهِرَةِ But it will be only a single Zajrah. When behold, they are at As-Sahirah. meaning, this is a matter that is from Allah that will not occur twice, nor will there be any opportunity to affirm it or verify it. The people will be standing and looking. This will be when Allah commands the angel Israfil to blow into the Sur, which will be the blowing of the resurrection. At that time the first people and the last people will all be standing before their Lord looking. This is as Allah says,يَوْمَ يَدْعُوكُمْ فَتَسْتَجِيبُونَ بِحَمْدِهِ وَتَظُنُّونَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلاَّ قَلِيلاً On the Day when He will call you, and you will answer with His praise and obedience, and you will think that you have stayed but a little while! 1752 Allah has also said,وَمَآ أَمْرُنَآ إِلاَّ وَحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ And our commandment is but one as the twinkling of an eye. 5450 Allah also says,وَمَآ أَمْرُ السَّاعَةِ إِلاَّ كَلَمْحِ الْبَصَرِ أَوْ هُوَ أَقْرَبُAnd the matter of the Hour is not but as a twinkling of the eye, or even nearer. 1677 Allah then says,فَإِذَا هُم بِالسَّاهِرَةِ When behold, they are at As-Sahirah. Ibn `Abbas said, "As-Sahirah means the entire earth." Sa`id bin Jubayr, Qatadah and Abu Salih have all said this as well. `Ikrimah, Al-Hasan, Ad-Dahhak, and Ibn Zayd have all said, "As-Sahirah means the face of the earth." Mujahid said, "They will be at its the earth's lowest part, and they will be brought out to highest part." Then he said, "As-Sahirah is a level place." Ar-Rabi` bin Anas said,فَإِذَا هُم بِالسَّاهِرَةِ When behold, they are at As-Sahirah. "Allah says,يَوْمَ تُبَدَّلُ الاٌّرْضُ غَيْرَ الاٌّرْضِ وَالسَّمَـوَتُ وَبَرَزُواْ للَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ On the Day when the earth will be changed to another earth and so will be the heavens, and they will appear before Allah, the One, the Irresistible. 1448 and He says,وَيَسْـَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنسِفُهَا رَبِّى نَسْفاً - فَيَذَرُهَا قَاعاً صَفْصَفاً - لاَّ تَرَى فِيهَا عِوَجاً وَلا أَمْتاً And they ask you concerning the mountains say, "My Lord will blast them and scatter them as particles of dust. Then He shall leave them as a level smooth will see therein nothing crooked or curved. 20105-107 and Allah says," وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الاٌّرْضَ بَارِزَةًAnd the Day We shall cause the mountains to pass away, and you will see the earth as a leveled plain. 1847 and the earth will be brought forth which will have mountains upon it, and it will not be considered from this earth of this life. It will be an earth that no sin will be performed on it, nor will any blood be shed upon it." فَأَرَىٰهُ ٱلْءَايَةَ ٱلْكُبْرَىٰ Arab-Latin Fa arāhul-āyatal-kubrāArtinya Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. An-Nazi'at 19 ✵ An-Nazi'at 21 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Berharga Terkait Dengan Surat An-Nazi’at Ayat 20 Paragraf di atas merupakan Surat An-Nazi’at Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir berharga dari ayat ini. Tersedia beraneka penjelasan dari para mufassirun terhadap makna surat An-Nazi’at ayat 20, di antaranya seperti di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia20-22. Musa memperlihatkan mukjizat besar kepada fir’aun,yaitu tongkat dan tangan yang bercahaya. Tetapi fir’aun mendustakan nabi Allah Musa alaihi salam,dan durhaka kepada tuhannya, Kemudian dia berpaling dari iman,dan berusaha keras dalam menentang nabi Musa alaihi salam.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram20. Musa -'alaihissalām- pun memperlihatkan kepadanya mukjizat agung yang menunjukkan bahwa dia adalah utusan dari Rabbnya, yaitu tangan dan tongkat.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah20-25. Kemudian Nabi Musa menunjukkan kepada Fir’aun mukjizat besar dari tongkat dan tangannya yang menjadi bukti kebenaran risalahnya. Namun Fir’aun mendustakannya dan menentang perintah Allah, kemudian dia berpaling dari keimanan dan melanjutkan kerusakan yang dia buat. Dia mengumpulkan kaum dan pengikutnya dengan menyeru mereka dengan angkuh “Aku adalah tuhan kalian yang maha tinggi.” Maka Allah membalasnya di dunia dengan menenggelamkannya, dan di akhirat dia akan diazab dengan dibakar api dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah20. فَأَرَىٰهُ الْءَايَةَ الْكُبْرَىٰ Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar Terdapat pendapat mengatakan yakni mukjizat dari tongkatnya. Dan pendapat lain mengatakan yakni dari tangannya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah20–21. Lalu Musa pergi kepada Fir’aun dan menunjukkan mukjizat yang besar untuk membuktikan kebenaran kenabiannya. Namun Fir’an tidak mempercayainya, dan melawan perintah Allah📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahLalu dia memperlihatkan kepadamu mukjizat yang besar} tanda yang agung berupa tongkat dan tangan yang putih bersinarMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 HAyat 15-25 Allah berfirman kepada Nabinya Muhammad, “tatkala Rabbnya memanggilnya di lembah suci, yaitu lembah Thuwa,” yakni tempat dimana Allah berbicara dengan Musa dan memberi karunia risalah pada beliau, “ Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas,” yakni, meski ia melampaui batas, berbuat syirik dan durhaka, berkatalah padanya dengan lemah lembut, semoga ia ingat atau takut. Dan katakanlah kepada firaun, Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri dari kesesatan’,” apalah pada dirimu terdapat sifat terpuji dan indah yang diperebutkan oleh orang orang berakal? Yaitu dengan menyucikan dirimu dengan dari kotoran kufur dan tindakan yang melampaui batas menuju keimanan dan amal baik. “ Dan kamu akan kupimpin ke jalan Rabbmu,” yakni aku tunjukkan padaNya dan aku jelaskan faktor faktor keridhaanNya padamu dan juga faktor faktor kemurkaanNya, “ Agar supaya kamu takut” kepada Allah bila kau mengetahui jalan yang lurus. Fir’aun enggan atas seruan Musa. “ Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.” yaitu jenis tanda-tanda kebesaran yang agung yang tidak menafikan mukjizat mukjizat lain yang beragam. “Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. Dan ia mengeluarkan tangannya, maka seketika itu juga tangan menjadi putih bercahaya kelihatan oleh orang orang yang melihatanya.” Al-A’raf 107-108. “Tetapi Fir’aun mendustakan” kebenaran “dan mendurhakai” perintah. “Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang Musa,” yaitu berusaha melawan kebenaran dan memeranginya. “Maka ia mengumpulkan pembesar pembesarnya,” yakni dari tentaranya, “lalu berseru memanggil kaumnya seraya berkata, Akulah Rabbmu yang paling tinggi. “Kaumnya tunduk pada Fir’aun dan mengakui kebatilan Musa. Ketika Fir’aun meremehkan Musa, “maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia,” yakni, Allah menjadikan hukuman terhadapnya sebagai petunjuk dan peringatan keras, serta untuk menjelaskan azab dunia akhirat.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSAMusa kemudian memperlihatkan mukjizat Allah yang ada pada dirinya kepada Fir'aun yang ia tidak akan bisa mengingkarinya, Musa melemparkan tongkat yang biasa ia pakai untuk bersandar, dia melemarkanya ke hadapan Fir'aun dan tongkat itu tiba-tiba berubah wujud menjadi seekor Ular besar yang merayap dengan cepatnya, perhatikanlah bagaimana tongkat itu yang tadinya adalah benda padat seketika menjadi hewan yang lentur, Allah berkata tentang kejadian ini { فَأَلْقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُبِينٌ } Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. [ Al-A'raf 108 ] itulah mukjizat yang pertama, kemudian { وَنَزَعَ يَدَهُ فَإِذَا هِيَ بَيْضَاءُ لِلنَّاظِرِينَ } Dan ia Musa mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya kelihatan oleh orang-orang yang melihatnya. [ Al-A'raf 108 ]. Yakni ketika Musa memasukkan tangannya dan kemudian mengeluarkannya kembali, seketika muncullah cahaya dari tangan Nabi Musa yang terangnya bagaikan cahaya matahari yang menyinari bumi ,📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 HDi sinilah Allah berfirman فَأَرَاهُ الْآيَةَ الْكُبْرَى “Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.” Yakni Musa memperlihatkan tanda yang besar kepada Fir’aun. Tanda apakah ini? Tanda tersebut adalah sebuah tongkat dari sebatang kayu dari pohon sebagaimana sudah ma’ruf, yang apabila Musa letakkan di tanah maka kayu itu akan menjadi seekor ular yang berjalan, kemudian jika diambil maka wujudnya akan kembali menjadi kayu. Ini adalah diantara tanda-tanda kekuasaan Allah bahwa suatu benda mati yang diletakkan di tanah maka ia menjadi ular yang berjalan kemudia apabila diambil dari tanah maka akan kembali ke wujudnya semula, seperti layaknya tongkat biasa. Allah utus Musa dengan tanda kuasa-Nya tersebut, juga beliau diberi tanda kekuasaan-Nya dengan tangan bila dimasukkan ke dalam sakunya lalu dikeluarkan maka akan keluar dengan cahaya putih tanpa nampak kecacatan sedikitpun, putih bersih bukan karena penyakit namun itu adalah putih tanda kekuasaan Allah. Allah Azza Wa Jalla utus beliau dengan membawa tongkat dan tangan yang putih, karena beliau berada di masa yang mana ilmu sihir sedang menyebar luas, maka Allah utus dengan sesuatu yang dapat mengalahkan para ahli sihir yang berusa menentang Musa alaihissholaatu wassalaam. Para ulama mengatakan Pada masa Nabi Isa shallallaahu alaihi wa sallam berkembang pesat ilmu kedokteran, maka Isa datang dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh para dokter, yaitu tidaklah ia mengusap orang yang cacat pasti dia akan sembuh, jika didatangkan orang yang cacat permanen lalu diusaplah dengan tangannya maka orang itu akan sembuh seketika dengan izin Allah, dia dapat menyembuhkan buta dan berpenyakit kusta padahal kusta tidak ada obatnya namun ia bisa menyembuhkannya dengan izin dari Allah Azza Wa Jalla. Dia menyembuhkan seorang buta yang dilahirkan tanpa mata, lebih hebat dari itu beliau dapat membangkitkan orang-orang mati dari kubur. Itu semua tidak mungkin dilampaui oleh seorang dokter pun. Oleh kerenanya tanda kuasa Allah pada masa nabi Isa sangat cocok dengan keadaan orang-orang masa itu. Para ulama mengatakan Adapun Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam beliau telah datang di tengah bangsa Arab mereka berbangga bangga dengan kafasihan bahasa arab, mereka memandang bahwa kefasihan itu adalah kedudukan tertinggi seseorang. Maka datanglah Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam denga AL-Quran ini yang tidak dapat ditandingi oleh para pakar sastra bahasa arab pujangga arab. Mereka tidak mampu mendatangkan yang serupa dengannya. Allah Ta’ala berfirman قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا “Katakanlah "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”QS. Al-Isra 88 maknanya andaikata setiap mereka saling membantu maka mereka tetap tidak akan mampu mendatangkan yang semisal dengan al-Quran. Maka kita katakan Sesungguhnya Musa alaihishalaatu wa salaam, menunjukkan kepada Fir’aun tanda yang besar, namun itu semua tidak bermanfaat وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ “Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”QS. Yunus 101 , إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ “Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. ”QS. Yasin 11 Orang-orang yang tidak memiliki kesiapan untuk menerima hidayah maka mereka tidak akan mendapatkan hidayah meskipun didatangkan semua tanda kuasa Allah wal’iyaadzu dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat An-Nazi’at ayat 20 Kemudian setelah selesai pertemuan antara Musa dan Fir’aun dan telah selesai Musa melaksanakan apa yang diperintahkan dari Rabb-nya, maka Fir’aun meminta agar ditunjukkan mukjizat yang dibawa dalam dakwah Musa kepada Fir’aun. Maka Fir’aun melihat tanda-tanda dari mukjizat Musa yaitu dilemparkannya tongkat Musa yang berubah menjadi ular berbisa dan kedua tangan yang berubah menjadi cahaya putih.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, tangan yang bercahaya atau tongkat yang berubah menjadi ular.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nazi’at Ayat 20Fir'aun marah mendengar ajakan nabi musa dan memintanya memperlihatkan bukti kerasulannya. Nabi musa lalu memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar, yaitu tongkat yang berubah menjadi ular dan tangan yang bercahaya. 21. Fir'aun semakin marah karena merasa terhina dan harga dirinya terusik oleh kedatangan nabi musa. Bukan beriman, tetapi dia justru mendustakan nabi musa dan mendurhakai-Nya dan menuduh beliau sebagai pesihir dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian beragam penjabaran dari berbagai mufassir terkait kandungan dan arti surat An-Nazi’at ayat 20 arab-latin dan artinya, moga-moga menambah kebaikan untuk kita bersama. Dukung syi'ar kami dengan memberi hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Link Cukup Sering Dikunjungi Baca ratusan materi yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Ashr 2, Al-Anbiya, Ali Imran 185, Al-Mukminun 1-11, An-Nur 31, Az-Zalzalah 7. Termasuk Al-Ankabut 45, Al-Isra 24, Al-Baqarah 165, An-Nur, An-Nisa 1, Al-Ahzab 59. Al-Ashr 2Al-AnbiyaAli Imran 185Al-Mukminun 1-11An-Nur 31Az-Zalzalah 7Al-Ankabut 45Al-Isra 24Al-Baqarah 165An-NurAn-Nisa 1Al-Ahzab 59 Pencarian ... Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah

tafsir surah an naziat